dungu berkeputusan permatang pauh

Sang suria pagi sedang menyinsing di ufuk, rakyat jelata riang ria melihat mentari. gembira rasa menerima cahaya, lebih lagi melihat sang mentari yang terus meninggi, tetapi ada si malas yang cemburu dengan mentari yang menyinsing memedihkan matanya saja, dia ingin terus tidur dibuai lamunan, kalau bagun nanti kena kerja, kalau enggan nanti dikata orang malas, kalau tak pandai kerja nanti dikata bodoh,kalau kalau cakap nanti dikatakan dunggu maka biarlah mentari jangan muncul,aku terus tidur, ayuh bikin cerita biar orang takut sama mentari, sang mentari ni gila menayang diri,, sang mentari ni ada proksinya yang menjolok tinggi, sang mentari ini bisa datangkan petaka kalau dibiarkan, maka para khalayak pun bertanya, jadi bagaimana sang mentari akan tetap menyinsing sejengkal ke sepenggalah?, mana bisa kita tahan atau halangnya'! sidungu pemalas berfatwa kita tutup tingkap dan pintu jangan bersama mereka diluar sana,maka terpisahlah suria dan gelita, dungu dan geliga,bodoh dan bijak, iklas dan hasad, rajin dan pemalas.

Comments

Popular posts from this blog

George Lafaz Syahadah Bawah Kilau Pedang Khalid Al Walid

Ritorik Ulama, Logik Profesional

Ada 20 sen. Modal Berjaya.